oleh A. Awantang
Antara semua, aku pilih deretan gigimu tersusun malu mengukir senyuman dan bibir delimamu.
Antaranya lagi, suara manjamu hanya aku yang bisa mendengarnya
dan sentuhan manja dibahuku tatkala aku bergurau mesra.
Ada lagi-
Parfummu yang aku curi-curi hidu lantas muka selamba tak bersalah, tiada apa.
Itu semua untuk kenangan,
Kenangan aku, mungkin engkau juga untuk disimpan dalam bekas kaca nipis kecil, diseluk ke dalam kocek bajuku.
yang harus aku jaga rapi tanpa calar,
cacat dan cela.
Sentiasa dipegang walau ke mana-mana.
Tahu sajalah sifat sebuah kaca.
jika pecah, meski dengan bantuan gam terkuat sekalipun, pasti ada tertinggal serpihan kecil yang hilang.
Hilang, terus hilang dari mata kasar.
Pahang, Julai 2014
